ONLINE


Jumat, 27 Agustus 2010

Warga Marah Akibat Pencurian Cengkih, Mobil Avanza Dibakar Masa di Rumengkor

Maraknya aksi pencurian cengkih akhir-akhir ini membuat warga benar- benar hilang kesabaran. Warga  berhasil  mengejar pencuri cengkih kering  di Desa Suluan, Kecamatan Tombulu, Minahasa, Kamis (26/8/2010), warga melampiaskan kemarahan dengan membakar mobil Avanza yang digunakan pencuri.

Aksi bakar mobil berawal saat warga curiga melihat mobil Avansa bernomor polisi DB 4630 AH  parkir tak jauh dari rumah  Roy Mokoagow di Desa Suluan, sekitar pukul 03.00 Wita. Warga melihat empat pencuri turun dan dua orang mengendap-endap masuk rumah Roy mengambil cengkih kering dalam karung.

Paat Karwur, warga Suluan mengaku melihat jelas aksi pencurian tersebut. "Dari jarak beberapa puluh meter saya bisa melihat dua orang berjalan memasuki halaman rumah. Sesekali mereka memperhatikan lokasi rumah. Selanjutnya mereka berjalan menuju tempat penyimpanan cengkih. Mungkin sebelumnya telah mengetahui bahwa cengkih yang telah kering hanya diletakkan di kolong rumah," ujarnya.

Saat dua orang itu sedang memasuki halaman rumah, dua orang lainnya  terlihat mengawasi keadaan di jalan.  "Beberapa saat kemudian dua orang yang masuk kedalam rumah keluar sambil memikul karung berisi cengkih. Masing-masing memikul satu karung. Karung-karung itu selanjutnya diserahkan pada pria lain yang berdiri di belakang mobil. Selanjutnya saya berteriak pencuri. Mereka langsung masuk dalam mobil dan lari kearah Desa Rumengkor," ujar Paat Karwur.

Gagal menangkap pelaku, warga menelepon warga Desa Rumengkor yang berjarak sekitar dua kilometer dari Suluan. Namun pesan yang disampaikan  terlambat, karena mobil yang dimaksud keburu melintas. Warga  Desa Rumengkor menghubungi  warga Desa Kembes dan meminta mereka menghadang mobil Avansa yang akan melintas. Puluhan warga Rumengkor juga melakukan pengejaran.

Kondisi jalan yang rusak antara Desa Rumengkor dan Kembes yang rusak membuat warga yang mengejar menggunakan motor bisa menyusul mobil pencuri. Pencuri  berbelok pada jalan kebun yang berada di samping lokasi pembangunan SMA Negeri Rumengkor. Ternyata jalan buntu dan mobil terperosok ke lumpur.

Merasa terancam, pencuri kabur bersembunyi meninggalkan mobil. Warga yang melihat mobil yang digunakan pencuri melampiaskan kekesalan dengan membakar mobil  yang diketahui disewa dari Iskandar Sembeng, warga Calaca, Manado.

No Salainti  (58), warga Desa Suluan mengatakan, warga terlihat emosi karena pencurian cengkih sangat meresahkan masyarakat. "Saat itu satu karung berisi cengkih kering telah dikeluarkan oleh pencuri, sedangkan karung yang satu masih ada di dalam mobil. Warga yang marah selanjutnya menggulingkan kendaraan tersebut. Beberapa saat kemudian, warga berteriak untuk membakar mobil tersebut. Langsung saja mereka  mengambil minyak dan membakar kendaraan tersebut," ujarnya.

Kepala Kepolisian Resort Minahasa, AKBP Wirdenis Herman SIK MSi mengatakan pihaknya memang banyak menerima laporan terkait pencurian cengkih. Namun untuk kasus pencurian cengkih di Desa Suluan masuk dalam daerah tanggungjawab Kepolisian Kota Besar Manado.
"Masalah keamanan lingkungan adalah tanggungjawab bersama semua komponen masyarakat. Polres Minahasa telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan patroli di daerah yang menjadi tanggungjawab kami. Namun langkah pengamanan ini tidak akan maksimal jika tidak mendapat bantuan dari masyarakat. Saya mengimbau masyarakat untuk kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling)," ujarnya.

Dirinya mengatakan, jumlah personel Polres Minahasa  tidak akan cukup untuk melakukan patroli di semua daerah di Minahasa yang luas. Tidak ada jalan yang lebih baik dibandingkan masyarakat melakukan ronda malam didaerahnya masing-masing. Polres Minahasa pasti akan membantu masyarakat.

Saat Beraksi Terlihat Tenang

PENCURIAN cengkih di Desa Suluan juga terjadi satu hari sebelum kejadian pencurian di rumah Roy Mokoagow. Rabu lalu kawanan pencuri yang dicurigai adalah gerombolan yang beraksi kemarin berhasil menggasak 200 kilogram cengkeh kering milik No Salainti  (58).
Salainti menceritakan, kejadian pencurian tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 Wita. Dijelaskan,  sekitar pukul 23.00 Wita mereka selesai membersihkan cengkih yang baru dipetik. Setelah dimasukkan dalam karung, para pekerja menata tumpukan karung tersebut dan ditutupi terpal.

"Saya baru mengetahui kalau cengkih milik kami telah dicuri saat Lus, wanita yang bekerja sebagai juru masak melihat terpal yang sebelumnya digunakan untuk menutupi karung cengkeh telah terbuka. Selain itu, empat karung cengkih kering tidak berada ditempatnya. Lus langsung membangunakan saya," ujarnya.

Sebenarnya kejadian pencurian itu dilihat oleh Paat Karwur yang kemarin juga melihat pencurian di rumah milik Roy Mokoagouw. Karwur mengatakan, saat itu empat pencuri yang masuk rumah Salainti tampak santai memindahkan beberapa karung cengkih.  "Pencuri itu mengetahui saya sedang mengamati kegiatan mereka. Saya bahkan sempat mengarahkan senter ke kendaraan yang digunakan saat itu. Dua orang mengangkat cengkih, satu orang menata karung beras dalam mobil, sedangkan seorang lainnya berdiri di pinggir jalan. Saya mengira itu adik No yang biasa mengambil cengkih yang akan dijemur di Manado," ujarnya.

Karwur mengatakan, saat itu para pelaku menggunakan kendaraan Avansa warna hitam. Saya sempat curiga saat pria dalam mobil tidak membalas sapaannya saat melintas di depan rumahnya. Namun saya baru mengetahui kalau orang-orang itu adalah pencuri setelah mendengar cengkih No telah hilang. Share