ONLINE


Jumat, 27 Agustus 2010

Akibat Pengaruh La Nina Sulut tak Ada Musim Kemarau

MANADO - Masih seringnya hujan turun di sebagian besar wilayah Sulawesi Utara (Sulut) pada saat ini menandakan musim kemarau di Sulut akan mundur. Padahal secara umum kemarau di Sulut berlangsung pada akhir Juni hinga akhir September.


"Hingga bulan Agustus sekarang ini hujan masih sering turun di sebagian Sulut hal ini terjadi karena pengaruh La Nina yang berasosiasi dengan penambahan massa uap air ke wilayah Indonesia dari Samudera Pasifik'," demikian di jelaskan Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Manado Wan Dayantolis, Jumat (27/8).

Dayantolis menambahkan fenomena tersebut terjadi karena suhu muka laut wilayah perairan Indonesia relatif hangat sedang di Samudera Pasifik suhunya semakin dingin. Karena perbedaan suhu muka laut ini, maka terjadi pergerakan arus udara yang lembab dari wilayah Samudera Pasifik ke wilayah Indonesia.

"Akibatnya terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia dan pada beberapa wilayah berlangsung dengan kondisi ekstrim berupa terjadinya banjir dan longsor, termasuk di Sulut," ujarnya.

Fenomena La Nina diprediksi akan terus dominan hingga Maret 2011 dan selanjutnya menuju kondisi netral pada bulan Mei 2011. Kondisi anomali suhu muka laut di Nino 34 yang diprediksi berharga negatif (menyatakan kondisi La Nina lemah ? moderat). "Sementara itu kondisi suhu perairan Indonesia masih cukup hangat, memberikan indikasi bahwa sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi masih relatif cukup hujan pada musim Kemarau 2010," ungkapnya.

Saat ini sebagian besar wilayah Sulut belum memasuki musim kemarau, kecuali wilayah Minahasa Tenggara (Mitra) bagian Utara dan Bolmong Utara (Bolmut).
"Pada wilayah Mitra bagian Utara dan Bolmut, musim kemarau telah berlangsung pada akhir Juni 2010, tetapi sejak akhir Juli 2010, dapat dinyatakan telah kembali menuju musim hujan," tuturnya.

Dari data yang ada, pada setiap periode La Nina, maka awal musim hujan umumnya maju dari normalnya. Sehingga, dengan mundurnya awal musim kemarau 2010 dan majunya awal musim hujan 2010/2011, maka diprediksi kemarau di Sulut akan berlangsung dengan singkat bahkan berpotensi tidak terjadi sama sekali.

Sumber : http://www.tribunmanado.co.id/read/artikel/7580 Share