RSS Feed
Twitter
10.39
Tomohonnews.com
Salah satu ka-der PDIP Sulut yang saat ini men-jabat se-bagai anggota DPRD Ko-ta Tomo-hon, Drs Paulus Sembel ikut angkat bicara menanggapi polemik kasus Manado Beach Hotel (MBH-gate) yang menye-ret Ketua PDIP Sulut Freddy H Sualang sebagai terpidana. Menurut Sembel, kendati divo-nis dua tahun penjara plus denda Rp 100 juta oleh Mah-kamah Agung (MA), namun Wakil Gubernur Sulut nonak-tif tersebut adalah pahlawan.
“Saya justru berpendapat Sualang adalah pahlawan ka-rena dia berhasil menyela-matkan MBH sebagai aset dae-rah. Selain itu, dia gentle me-mikul kesalahan orang-orang yang seharusnya lebih ber-tanggung jawab seperti almar-hum AJ Sondakh (mantan Gu-bernur Sulut) dan Johanis Ka-loh (mantan Sekprop Sulut),” kata Sembel, Selasa (07/09).
Sembel mengatakan, kendati muatan politis lebih kental ke-timbang penegakan supremasi hukum dalam penanganan kasus MBH, namun Sualang tidak pernah khawatir. Sebab beliau orang yang sangat taat hukum dan sudah terbiasa mendapat tekanan represif secara po-litik. “Pa-da masa Orde Baru, Sualang selalu di-lemah-kan oleh kekuasaan. Jadi jangan heran kalau beliau tidak pernah khawatir dengan MBH-gate yang sejak awal penangan-annya sangat kental muatan politis. Dan saya yakin rakyat Sulut pun tahu bahwa Sua-lang tidak bersalah dalam kasus MBH,” ujar Sembel.
Menurut Sembel, selang lima tahun terakhir telah terjadi pembunuhan karakter yang ti-dak santun dan tidak beretika terhadap Sualang. Ironisnya la-gi, hal itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak tahu diri serta tidak punya hati nurani.
“Saya yakin kejaksaan akan lebih arif dan bijaksana me-lihat persolan ini, apalagi po-sisi sualang saat itu sebagai pejabat negara yang ditugas-kan oleh atasannya dalam hal ini gubernur, untuk betindak sebagai ketua tim negosiator penyelesaian utang MBH. Jadi apa yang dilakukan Sualang saat itu bukan keinginan pri-badi, melainkan kewajiban dalam rangka menyelamatkan MBH sebagai aset daerah,” paparnya.
Share
“Saya justru berpendapat Sualang adalah pahlawan ka-rena dia berhasil menyela-matkan MBH sebagai aset dae-rah. Selain itu, dia gentle me-mikul kesalahan orang-orang yang seharusnya lebih ber-tanggung jawab seperti almar-hum AJ Sondakh (mantan Gu-bernur Sulut) dan Johanis Ka-loh (mantan Sekprop Sulut),” kata Sembel, Selasa (07/09).
Sembel mengatakan, kendati muatan politis lebih kental ke-timbang penegakan supremasi hukum dalam penanganan kasus MBH, namun Sualang tidak pernah khawatir. Sebab beliau orang yang sangat taat hukum dan sudah terbiasa mendapat tekanan represif secara po-litik. “Pa-da masa Orde Baru, Sualang selalu di-lemah-kan oleh kekuasaan. Jadi jangan heran kalau beliau tidak pernah khawatir dengan MBH-gate yang sejak awal penangan-annya sangat kental muatan politis. Dan saya yakin rakyat Sulut pun tahu bahwa Sua-lang tidak bersalah dalam kasus MBH,” ujar Sembel.
Menurut Sembel, selang lima tahun terakhir telah terjadi pembunuhan karakter yang ti-dak santun dan tidak beretika terhadap Sualang. Ironisnya la-gi, hal itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak tahu diri serta tidak punya hati nurani.
“Saya yakin kejaksaan akan lebih arif dan bijaksana me-lihat persolan ini, apalagi po-sisi sualang saat itu sebagai pejabat negara yang ditugas-kan oleh atasannya dalam hal ini gubernur, untuk betindak sebagai ketua tim negosiator penyelesaian utang MBH. Jadi apa yang dilakukan Sualang saat itu bukan keinginan pri-badi, melainkan kewajiban dalam rangka menyelamatkan MBH sebagai aset daerah,” paparnya.
