ONLINE


Minggu, 06 Maret 2011

Sembel: Kabinet Baru Abaikan Kompetensi

Kinerja Baperjakat Tuai Kritikan

TOMOHON - Gelombang kritik terhadap kabinet baru Pemkot Tomohon hasil
rolling pekan lalu masih terus terjadi. Ketua Komisi A bidang Hukum
dan Pemerintahan DPRD Tomohon, Paulus Sembel menilai, kabinet baru
Pemkot tersebut mengabaikan parameter kompetensi.

“Penilaian kami, kabinet baru yang sudah terbentuk tidak memenuhi
parameter kompetensi. Banyak pejabat yang didudukkan bukan pada
jabatan yang tepat,” sorot Sembel kepada sejumlah wartawan akhir pekan
lalu.

Hal ini menurut Sembel akan berimbas pada optimalisasi pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi. “Tidak mungkin seorang Doktorandus bisa
optimal menjalankan tugas-tugas dari seorang Insinyur. Demikian juga
sebaliknya. Jadi, jangan heran jika nantinya pelaksanaan
program-program di SKPD tidak berjalan optimal,” timpalnya.

Hal senada dikemukakan Ketua Fraksi PDIP (F-PDIP) DPRD Tomohon,
Johannis Wilar. “Kabag Perekonomian gelarnya SIP. Kabag Pemerintahan
gelarnya SE. Kepala Dinkessos bukan dokter. Kepala BP4KKP bukan
insinyur. Dan masih banyak lagi. Teori manajemen apa yang diterapkan
Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan, red) Tomohon?”
kritik Wilar.

Banyaknya pejabat yang ditempatkan dalam jabatan tak sesuai kompetensi
bidang ilmunya tersebut menurut Wilar membuktikan bahwa pelaksanaan
rolling pejabat Pemkot yang digelar pekan lalu tidak melalui kajian.
“Kesannya cenderung asal taruh. Disini yang lemah jelas adalah
Baperjakat,” timpal Wilar.

Personil Komisi C DPRD Tomohon inipun mengkritik sejumlah pejabat yang
dinonjobkan dalam pelaksanaan rolling jabatan tersebut. “Pemkot sudah
melanggar komitmen yang dibuat sendiri. Penonjoban beberapa pejabat
tersebut patut disesalkan. Birokrat itu bukan seperti parpol yang
pimpinannya bisa seenaknya mencabut keanggotaan. Harus ada kajiannya
dulu, jangan merugikan pejabat. Ini sangat disesalkan,” tandasnya.
Sebelum pelaksanaan rolling pejabat, Plt Sekkot sekaligus Ketua
Baperjakat Pemkot Tomohon di beberapa kesempatan dengan tegas
menyatakan proses mutasi didasarkan pada kompetensi, manajerial skil
dan teknik skill dari para pejabat. (jurnalsulut) Share