ONLINE


Sabtu, 02 Juli 2011

Kapolres Tomohon Prioritaskan Kasus Korupsi

TOMOHON - Kapolres Tomohon AKBP Marlien Tawas mengatakan pihaknya tetap memprioritaskan penuntasan kasus korupsi pada tahun 2011 ini.

Hal itu diungkapkan Tawas usai perayaan Hari Bhayangkara di Mapolres Tomohon, Jumat (1/7/2011). "Kasus korupsi tetap jadi prioritas untuk dituntaskan, ada target khusus untuk diungkap. Tapi, kita mengedepankan asas praduga tak bersalah dan tak ada diskriminasi, semua sama dimuka hukum," ujarnya, kemarin.

Beberapa saat sebelumnya, Tawas memberikan penghargaan kepada tiga personi Polres saat upacara perayaan HUT Bhayangkara atas prestasi yang ditorehkan dalam melaksanakan tugas sebagai abdi masyarakat. Upacara tersebut berlangsung hikmah, dan turut dihadiri Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Jimmy Eman, Plt Sekretaris Kota Arnold Poli, Ketua DPRD Andy Sengkey, Kasie Intel Ade Chandra mewakili Kajari Bambang Gunawan, Ketua Komisi A DPRD Paulus Sembel dan Jeffry Motoh, personil DPRD lainnya.

Pada kesempatan tersebut Tawas mengingatkan seluruh jajarannya secara sadar dan sungguh-sungguh melaksanakan tugas pokok sesuai fungsi dan peran yang dimiliki dengan penuh dedikasi serta tangggungjawab tinggi. "Dalam melaksanakan tugas harus transparan, akuntabel, berani, adil, bijaksana, dan jujur sebagai pelayan masyarakat," tegas mantan Atlit Nasional Atletik tersebut.

Kepolisian menurutnya, tak boleh melakukan KKN apalagi menerima imbalan dalam bentuk apapun selama menangani kasus. "Penampilan fisik harus meyakinkan, tak boleh terima imbalan dalam bentuk apapun," katanya.

Peringatan HUT Bhayangkara ke-65, kata Tawas harus dijadikan momentum untuk memberi pelayanan dan perlindungan pada masyarakat. Juga memberi pengabdian terbaik, melaksanakan kemitraan, revitalisasi dan wujudkan pelyanan prima. "Anggota Polri harus bermitra dengan masyarakat, karena tanpa mereka tak mungkin Polri bisa melaksanakan tugas dengan optimal," tegasnya.

Sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, Polri harus mampu menangkal masalah radikalisme dan terorisme, dimana kejadian di sejumlah daerah harus menjadi peringatan untuk tetap bersiaga. "Masalah tersbut harus ditangani sungguh-sungguh,  tak boleh lengah, karena bisa menghilangkan rasa aman dan menimbulkan rasa takut ditengah masyarakat. Jangan menyerah pada kejahatan," terang Tawas.

Ia menegaskan tak akan pernah toleran terhadap mafia hukum, dalam mewujudkan tegaknya hukum dan keadilan bagi masyarakat. "Penegakan hukum harus dilakukan profesional, tak ada toleransi untuk mafia hukum," tukasnya. Share