ONLINE


Selasa, 31 Agustus 2010

Kantor Walikota Tomohon Di rusak, Sampai Saat Ini Pelaku Belum Diketahui

Tomohon - Kepolisian Resort Kota Tomohon langsung turun lapangan mengerahkan anggotanya, guna mengusut kasus perusakan kantor walikota yang diduga berlangsung Minggu (29/08) malam. Kasat Reskrim Polres Tomohon, AKP, Yana Supriatna pada wartawan menandaskan, sejak laporan adanya perusakan, hingga sekarang pihaknya belum mengetahui identitas pelakunya, alias masih misterius. “Anggota sedang mengumpulkan bukti-bukti dan mengambil keterangan kepada sejumlah saksi. Siapa pelaku
masih dalam pengusutan,’’ kata Supriatna.
Sementara itu dari pantauan, empat anggota Reskrim Polres Tomohon, Senin siang kemarin secara maraton mengambil keterangan kepada sejumlah saksi, termasuk sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Keterangan juga dimintai kepada Kabag Umum Pemkot Tomohon, Masna Pioh. Hal itu dilakukan menurut salah satu anggota, dalam rangka cross check laporan pelemparan yang dikabarkan terjadi, Minggu malam.
Terkait pelakunya adalah oknum PNS, menurut Supriatna belum dapat dibuktikan. “Belum ada yang diduga. Lihatlah ke depan karena masih dalam pengusutan,” katanya.
Seperti diketahui, kantor Walikota Tomohon yang berlokasi di Kelurahan Kolongan diserang orang tidak dikenal. Pelaku merusak sejumlah kaca di gedung tersebut, seperti kaca yang ada di ruang organisasi, yang pecah berantakan. Pelaku diduga menggunakan benda keras sehingga membuat kaca di ruangan tersebut hancur.
Sejumlah lampu penerangan di beberapa ruangan dan halaman kantor juga kena lemparan. Bahkan lebih memiriskan, ruangan walikota yang berada di lantai dua tidak luput dari aksi tersebut. Untung saja pelemparan tersebut tidak ikut membuat kaca ruangan walikota pecah, karena pelemparan dilakukan menggunakan ‘telur busuk’. Pelemparan juga dilayangkan ke ruangan kantor sekretaris kota.
Pada bagian lain, Plt Sekkot Tomohon Ir Laurens Bulo MSc MM mengimbau semua pihak agar tidak mempolitisasi kasus pelemparan itu. “Jangan dipolitisasi. Saya menduga ini murni kriminal, karena bisa saja pelakunya orang yang sudah mabuk,” tutur mantan Kepala Bappeda itu.
Share