ONLINE


Senin, 21 Maret 2011

PDAM Terlilit Segudang Masalah

Kerugian Tahun 2010 Capai Rp180 Juta

TOMOHON — Optimalisasi pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Tomohon terhadang segudang persoalan. Maraknya sambungan
liar, dan kinerja petugas penagih yang nakal mengakibatkan Direksi
PDAM sulit memaksimalkan service kepada para pelanggannya, mayoritas
masyarakat Kota Bunga Tomohon.

Banyaknya sambungan liar di jaringan pipa PDAM mengakibatkan
sedikitnya 54,80 persen dari total 1,7 juta meter kubik produksi air
bersih sepanjang tahun 2010 lalu, mengalir entah kemana. Dengan
demikian, hanya 781 ribu kubik diantaranya yang terjual.

“Jika dikalkulasi, kerugian yang dialami tahun 2010 tersebut mencapai
Rp180 juta,” aku Dirut PDAM Tomohon, Jeffry Polii kepada sejumlah
wartawan, Senin (21/03) kemarin.

Tak hanya itu, Polii yang baru saja menjabat Dirut PDAM tersebut
mengungkap adanya transaksi pembayaran rekening air yang ditengarai
tidak sesuai dengan prosedur yang dia duga dilakukan oleh orang dalam
atau petugas PDAM Tomohon sendiri.

“Ada indikasi, sejumlah petugas (PDAM, red) telah bekerjasama dengan
pelanggan sebagaimana temuan kami. Dimana karyawan membuat tagihan
rekening tanpa sepengetahuan Direksi, dan uangnya tidak masuk ke kas
PDAM. Itu juga satu factor yang mengakibatkan kita merugi,” ungkap
Polii.

Akan hal itu, Polii menegaskan pihaknya akan segera menginventarisir
ulang seluruh sambungan PDAM di Tomohon. Dan pengguna air PDAM yang
belum terdaftar sebagai pelanggan, diwajibkan mendaftarkan diri
selambat-lambatnya 31 maret bulan ini. “Kita minta, warga yang belum
mendaftar tapi sudah memiliki sambungan PDAM untuk segera mendaftar
sampai batas waktu yang ditentukan. Bila tidak mengindahkannya, kami
akan mengambil langkah tegas, termasuk menempuh jalur hukum. Karena
melakukan sambungan liar jelas-jelas melanggar hukum,” tukasnya.

Sanksi tegas juga akan berlaku bagi karyawan yang kedapatan
kongkalingkong dengan pelanggan. “Karyawan juga telah kita beri
kesempatan untuk segera mengaku bila telah melakukan penerbitan
rekening liar. Bila tidak mengaku dan kita temukan ada bukti
pelanggaran, akan dipecat sekaligus diproses secara hukum. Sejauh ini
sudah ada 7 karyawan yang mengakuinya,” ulas Poli tanpa menyebut
identitas ke-7 karyawan tersebut.

Terobosan lain yang ditempuh untuk meminimalisir kebocoran adalah
merubah sistem pembayaran tagihan air bersih. “Untuk pembayaran, tidak
lagi akan ditagih door to door oleh petugas. Terhitung bulan April,
tagihan rekening akan dibayar langsung oleh pelanggan ke kantor pusat.
Kita akan terus berupaya mengurangi kebocoran setahap demi setahap,”
tandasnya.

Diinformasikan, dari total 6.129 sambungan PDAM Tomohon yang tercatat,
hanya 3.922 sambungan yang aktif hingga saat ini. (jurnalsulut) Share