ONLINE


Rabu, 30 Maret 2011

Sikap Vokal Legislator Tomohon Dikekang?

Sembel: Saya Iri Dengan DPRD Kota Kabupaten Lain

TOMOHON—Kegetolan sejumlah legislator Tomohon dalam menyuarakan
persoalan-persoalan masyarakat nampaknya berbenturan dengan
kepentingan lain di internal kelembagaan DPRD Kota Bunga tersebut.
Anggota DPRD merasa sulit secara bebas menyampaikan koreksi maupun
kritik-kritik terhadap pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan di Tomohon.

Hal ini diakui langsung Ketua Komisi A DPRD Tomohon, Paulus Sembel
kepada sejumlah wartawan Selasa (29/3) kemarin. Personil Fraksi FPDIP
(F-PDIP) DPRD Tomohon tersebut malahan menyatakan rasa cemburunya
dengan kebebasan menyuarakan masalah publik di DPRD Kabupaten Kota
lainnya di Sulut. “Saya iri dan cemburu melihat teman-teman di DPRD
Kabupaten/Kota lain di Sulut yang begitu getol dan kritis menyikapi
pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di
daerahnya. Disini (Tomohon, red) sering diperhadapkan ada
kendala-kendala psikologis dan hambatan teknis,” curhat Sembel.

Sayangnya, dia enggan menjelaskan hambatan dimaksud secara lebih
spesifik. Pun demikian, Sembel mengatakan adanya hambatan tersebut
tidak serta merta akan mengurungkan niatnya untuk menyuarakan
permasalahan-permasalahan yang terjadi di kalangan masyarakat kecil.

Sebelumnya, pernyataan hampir sama juga dikemukakan personil Komisi C,
Johannis Wilar. Ketua F-PDIP DPRD Tomohon ini malahan tak segan-segan
mengatakan jika DPRD Tomohon gagal melaksanakan tugasnya dalam
penyampaian aspirasi masyarakat dalam pelaksanaan reses awal tahun
2011 ini. “Harus diakui, DPRD Tomohon gagal menjalankan fungsinya
secara optimal. Ini perlu dicamkan oleh setiap anggota DPRD Tomohon
termasuk saya sendiri untuk mempertanggung-jawabkan kepercayaan
masyarakat dengan kinerja maksimal,” kata Wilar. (jurnalsulut) Share