ONLINE


Selasa, 18 Oktober 2011

PT PGE Jelaskan Soal Dugaan Pencemaran

Tomohon—PT Pertamina Geothemal Energy (PGE) akhirnya menjelaskan soal dugaan pencemaran yang terjadi di lokasi-lokasi sumur pengeboran di Kota Tomohon.
Kepada wartawan, General Manager (GM) PT PGE Ir Choirul Rozak mengungkapkan, pihaknya telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya pencemaran di lokasi-lokasi pengeboran dengan memperhatikan pembuangan limbah maupun udara yang keluar dari proses produksi.

‘’Ya, kami telah membuat upaya-upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya pencemaran air, maupun udara. Dan, saat ini semuanya dalam kondisi yang sangat baik,’’ jelas Rozak.

Kalau ada suara-suara bahwa saat ini telah terjadinya pencemaran, Rozak mengatakan itu adalah hak mereka untuk bersuara. Namun menurutnya, alangkah baiknya jika disertai dengan bukti atau data yang akurat.

Mengenai keluhan masyarakat tentang mulai punahnya ikan sayok dan species lainnya di Danau Linauw, Rozak mengatakan bahwa kondisi di sekitar Danau Linauw memang sangat asam dengan PH 2-3. ‘’Pernah ada sumur tepat di bawah Danau Linauw. Tapi, kami tutup karena kondisi di sana yang tidak memungkinkan karena sangat asam. Jadi, itu bukan karena aktifitas PT PGE,’’ jelasnya.

Ditambahkannya, setiap tiga bulan pihaknya memberikan laporan kondisi di areal operasi PT PGE ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tomohon dan pihak berkompeten lainnya.
Soal tudingan bahwa program Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan program tutup mulut, Rozak membantahnya.

‘’Itu merupakan program yang dilaksanakan di semua lokasi geothermal di seluruh Indonesia. Jadi, bukan program tutup mulut tapi lebih pada peningkatan infrastruktur di lokasi sekitar areal geothermal dan berlaku di seluruh Indonesia,’’ jelasnya.

Seperti diberitakan kemarin, Ketua Komisi A DPRD Tomohon Drs Paulus Sembel menyorot PT PGE karena dinilai telah melakukan pencemaran di areal geothermal yang ada di Kota Tomohon. Share